web hit counter
Lompat ke konten
Beranda » Blog » Umum » Perbedaan Garam Ikan dan Garam Dapur

Perbedaan Garam Ikan dan Garam Dapur

perbedaan garam ikan dan garam dapur

Perbedaan Garam Ikan dan Garam Dapur – Saat membahas tentang garam, kebanyakan orang langsung berpikir tentang garam dapur yang biasa digunakan untuk memasak. Tapi tahukah kamu kalau ada jenis garam lain yang punya fungsi berbeda? Salah satunya adalah garam ikan. Nah, di artikel ini, kita akan mengupas perbedaan garam ikan dan garam dapur, dari segi komposisi, manfaat, hingga cara penggunaannya.

Banyak yang mengira kalau semua garam itu sama saja, hanya berbeda dalam bentuk dan kemasannya. Padahal, ada perbedaan mendasar yang membuat garam ikan dan garam dapur punya kegunaan yang sangat berbeda. Jadi, yuk kita bahas lebih dalam!

Apa Itu Garam Ikan?

Sesuai namanya, garam ikan digunakan dalam dunia perikanan, khususnya untuk mengawetkan ikan, mencegah penyakit pada ikan budidaya, atau bahkan mempercepat proses pengeringan ikan asin.

Secara umum, garam ikan adalah garam kasar yang belum mengalami pemurnian. Kandungan utamanya tetap natrium klorida (NaCl), tetapi biasanya masih mengandung mineral lain seperti kalsium, magnesium, dan sedikit kotoran alami dari proses penguapan air laut.

Garam ini tidak melalui proses tambahan seperti penyulingan atau penambahan zat aditif seperti garam dapur. Karena itu, bentuknya lebih kasar, warnanya lebih kusam, dan sering kali terasa lebih “asin” dibanding garam dapur biasa.

Apa Itu Garam Dapur?

Sebaliknya, garam dapur adalah garam yang sudah mengalami proses pemurnian sehingga lebih bersih dan halus. Garam dapur juga sering ditambahkan yodium, zat yang penting untuk kesehatan tubuh, terutama dalam mencegah penyakit gondok.

Karena sudah dimurnikan, garam dapur memiliki kandungan NaCl yang lebih tinggi, biasanya mencapai 95-99%. Garam ini juga lebih mudah larut dalam air dan memiliki rasa asin yang lebih seimbang.

Garam dapur digunakan dalam berbagai masakan dan makanan sehari-hari, dari sekadar menambah rasa hingga berperan sebagai bahan pengawet alami dalam makanan kaleng atau fermentasi.

Perbedaan Garam Ikan dan Garam Dapur

Nah, setelah tahu definisi keduanya, sekarang kita masuk ke bagian inti: apa saja perbedaan garam ikan dan garam dapur?

1. Kandungan dan Komposisi

  • Garam Ikan: Biasanya masih mengandung mineral lain seperti kalsium dan magnesium, yang membuat rasanya lebih kuat dan tajam.
  • Garam Dapur: Sudah dimurnikan, kandungan utamanya adalah natrium klorida (NaCl) dengan tingkat kemurnian yang lebih tinggi.

Karena perbedaannya ini, garam dapur lebih cocok untuk konsumsi manusia, sementara garam ikan lebih banyak digunakan dalam bidang perikanan dan industri.

2. Tekstur dan Bentuk

  • Garam Ikan: Lebih kasar, butirannya lebih besar, dan cenderung lebih lembab karena belum melalui proses pengeringan total.
  • Garam Dapur: Lebih halus dan kering, sehingga lebih mudah larut dalam air dan cocok untuk memasak.

Karena teksturnya yang kasar, garam ikan lebih sulit larut dan kurang cocok untuk penggunaan di dapur.

3. Penggunaan dan Manfaat

  • Garam Ikan:
    • Mengawetkan ikan dan daging dalam proses pengolahan tradisional.
    • Mencegah penyakit pada ikan budidaya.
    • Digunakan dalam industri makanan olahan seperti ikan asin dan terasi.
  • Garam Dapur:
    • Digunakan sebagai penyedap rasa dalam masakan.
    • Sumber utama yodium yang penting bagi kesehatan manusia.
    • Bahan baku dalam pembuatan makanan fermentasi seperti kecap dan ikan asin yang dikonsumsi langsung.

Jadi, meskipun sama-sama garam, penggunaannya sangat berbeda, ya!

4. Kandungan Yodium

Salah satu faktor penting dalam perbedaan garam ikan dan garam dapur adalah kandungan yodiumnya.

  • Garam ikan tidak mengandung yodium karena tidak difortifikasi.
  • Garam dapur biasanya mengandung yodium yang ditambahkan secara khusus untuk mencegah gangguan tiroid seperti gondok.

Karena alasan ini, garam dapur lebih direkomendasikan untuk konsumsi sehari-hari, sementara garam ikan lebih banyak digunakan dalam industri atau perikanan.

5. Harga dan Ketersediaan

  • Garam ikan lebih murah, karena proses produksinya lebih sederhana dan tidak membutuhkan pemurnian atau tambahan zat lain.
  • Garam dapur lebih mahal, terutama yang mengandung yodium atau diproses lebih lanjut agar lebih halus dan mudah digunakan.

Di pasaran, garam ikan biasanya dijual dalam jumlah besar (satu karung atau lebih), sedangkan garam dapur lebih mudah ditemukan di supermarket dalam kemasan kecil atau sedang.

Apakah Garam Ikan Bisa Dikonsumsi?

Pertanyaan ini sering muncul. Secara teori, garam ikan memang bisa dikonsumsi, karena kandungan utamanya tetap natrium klorida.

Tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Garam ikan belum mengalami pemurnian, sehingga mungkin masih mengandung kotoran atau zat lain yang tidak cocok untuk dikonsumsi.
  • Karena tidak difortifikasi dengan yodium, penggunaan garam ikan dalam jangka panjang bisa menyebabkan kekurangan yodium yang berdampak pada kesehatan.

Jadi, meskipun mungkin bisa dikonsumsi dalam keadaan darurat, lebih baik tetap menggunakan garam dapur untuk konsumsi sehari-hari.

Kesimpulan

Kalau ditanya mana yang lebih baik, jawabannya tergantung dari kebutuhan.

  • Kalau untuk memasak dan konsumsi sehari-hari, garam dapur jelas lebih baik karena lebih bersih, lebih halus, dan mengandung yodium yang penting untuk kesehatan.
  • Kalau untuk mengawetkan ikan atau keperluan perikanan, garam ikan lebih efektif karena lebih murah dan lebih tahan lama.

Jadi, kedua jenis garam ini sebenarnya punya keunggulan masing-masing, tergantung dari bagaimana kita menggunakannya.

Semoga setelah membaca artikel ini, kamu tidak bingung lagi soal perbedaan garam ikan dan garam dapur! Jangan lupa selalu memilih garam yang sesuai dengan kebutuhan, ya!

Baca Juga:

× Hubungi Kami